Disusun
untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah
Komunikasi
Data
Disusun oleh :
ASEP SUHENDAR MIF PK 41/12 NPM. 12402513
SYARIPUDDIN MIF PK 41/12 NPM. 12402653
MEIZAR NOORIZAL W MIF PK 31/12 NPM. 12302107
RIZKY SUWITO MIF PK 41/12 NPM.
12402362
TEKNIK SWITCHING
1.
MESSAGE
SWITCHING
Message Switching merupakan
tipe store and forward connection yang diset-up antara devices
yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu
connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini
complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi
proses tersebut. Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message
switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam
mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut
kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server
tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server
tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
Gambar
dibawah menunjukkan jaringan message switching, dimana seluruh data melewati
jalur yang sama, sehingga hanya satu jalur saja yang dipakai dalam mengirim
data
Logical
topology menggunakan message switching ini tidak akan dibahas detil dalam
materi kita, dari sisi lain message switching boros dalam penggunaan memory dan
membutuhkan lebih banyak proses dalam menyimpan message sebelum dikirimkan.
2.
PACKET
SWITCHING
Pada hubungan Circuit
Switching, koneksi biasanya terjadi secara fisik bersifat point to point.
Kerugian terbesar dari teknik ini adalah penggunaan jalur yang bertambah banyak
untuk jumlah hubungan yang meningkat. Efek yang timbul adalah cost yang akan
semakin meningkat di samping pengaturan switching menjadi sangat komplek.
Kelemahan yang lain adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak digunakan.
Hal ini tentu akan menambah inefisiensi. Model circuit switching, karena
sifatnya, biasanya mentransmisikan data dengan kecepatan yang konstan, sehingga
untuk menggabungkan suatu jaringan dengan jaringan lain yang berbeda kecepatan
tentu akan sulit diwujudkan. Pemecahan yang baik yang bisa digunakan untuk
mengatasi persoalan di atas adalah dengan metoda data switching (packet switching).
Dengan pendekatan ini, pesan yang dikirim dipecah-pecah dengan besar tertentu
dan pada tiap pecahan data ditambahkan informasi kendali. Informasi kendali
ini, dalam bentuk yang paling minim, digunakan untuk membantu proses pencarian
rute dalam suatu jaringan ehingga pesan dapat sampai ke alamat tujuan. Contoh
pemecahan data menjadi paket-paket data ditunjukkan pada
gambar.
Gambar 4.2 Pemecahan Data menjadi paket-paket
gambar.
Gambar 4.2 Pemecahan Data menjadi paket-paket
Packet Switching
Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router. (telkom.net) Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya.
Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim
untuk diteruskan ke stasiun penerima.
Penggunaan packet switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan
Circuit switching antara lain:
1. Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan jalur yang dipakai bersama secara dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.
2. Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis jaringan yang berbeda data rate-nya.
3. Saat beban lalu lintas meningkat, pada model circuit switching, beberapa pesan yang akan ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabila beban lalu lintas mulai menurun. Sedangkan pada model packet switching, paket tetap bisa dikirimkan, tetapi akan lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).
4. Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu antrian paket yang akan dikirim, sebuah paket dapat diberi prioritas lebih tinggi untuk dikirim dibanding paket yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang lebih tinggi akan mempunyai delivery delay yang lebih kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang lebih rendah.
Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router. (telkom.net) Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya.
Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim
untuk diteruskan ke stasiun penerima.
Penggunaan packet switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan
Circuit switching antara lain:
1. Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan jalur yang dipakai bersama secara dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.
2. Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis jaringan yang berbeda data rate-nya.
3. Saat beban lalu lintas meningkat, pada model circuit switching, beberapa pesan yang akan ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabila beban lalu lintas mulai menurun. Sedangkan pada model packet switching, paket tetap bisa dikirimkan, tetapi akan lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).
4. Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu antrian paket yang akan dikirim, sebuah paket dapat diberi prioritas lebih tinggi untuk dikirim dibanding paket yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang lebih tinggi akan mempunyai delivery delay yang lebih kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang lebih rendah.
Contoh- contoh
applikasi packet switching
- TCP/IP protokol adalah jaringan dengan teknologi “packet Switching” yang berasal dari proyek DARPA (development of Defense Advanced Research Project Agency) di tahun 1970-an yang dikenal dengan nama ARPANET.
- Jaringan ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM mirip dengan konsep yang digunakan packet-switching yaitu transfer informasi dilakukan dalam format sel (informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu) yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus dibangun hubungan terlebih dahulu atau definisikan sebagai protokol yang berfungsi sebagai interface (baca: antarmuka) untuk menghubungkan komputer dengan komputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnya dapat bercakapcakap atau bertukar informasi dengan kecepatan tinggi(sampai dengan 155Mbps).
- GPRS adalah teknologi packet Switching data pada GSM. Teknologi yang dikenal sebagai generasi 2.5 ini, merupakan pengembangan dari teknologi Circuit Switching pada GSM. Berbeda dengan teknologi Circuit Switching, pada GPRS koneksi ke jaringan hanya dilakukan pada saat mengirimkan data. Data tersebut dikirim sekaligus dalam satu ´paket ´, sehingga lebih efisien dibanding koneksi permanen pada teknologi circuit-switching. Sehingga biaya yang dibebankan pun, jauh lebih murah. Selain itu kecepatan transmisi datanya jauh lebih cepat, yaitu sampai 115 Kilobyte per second(Kbps). Padahal, sebelumnya kemampuan transmisi data pada GSM hanya 9,56 Kbps. Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Protocol ini dapat mendukung 1 kanal data asinkron, 3 kanal suara sinkron simultan atau 1 kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung 1 kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.
- TCP/IP protokol adalah jaringan dengan teknologi “packet Switching” yang berasal dari proyek DARPA (development of Defense Advanced Research Project Agency) di tahun 1970-an yang dikenal dengan nama ARPANET.
- Jaringan ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM mirip dengan konsep yang digunakan packet-switching yaitu transfer informasi dilakukan dalam format sel (informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu) yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus dibangun hubungan terlebih dahulu atau definisikan sebagai protokol yang berfungsi sebagai interface (baca: antarmuka) untuk menghubungkan komputer dengan komputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnya dapat bercakapcakap atau bertukar informasi dengan kecepatan tinggi(sampai dengan 155Mbps).
- GPRS adalah teknologi packet Switching data pada GSM. Teknologi yang dikenal sebagai generasi 2.5 ini, merupakan pengembangan dari teknologi Circuit Switching pada GSM. Berbeda dengan teknologi Circuit Switching, pada GPRS koneksi ke jaringan hanya dilakukan pada saat mengirimkan data. Data tersebut dikirim sekaligus dalam satu ´paket ´, sehingga lebih efisien dibanding koneksi permanen pada teknologi circuit-switching. Sehingga biaya yang dibebankan pun, jauh lebih murah. Selain itu kecepatan transmisi datanya jauh lebih cepat, yaitu sampai 115 Kilobyte per second(Kbps). Padahal, sebelumnya kemampuan transmisi data pada GSM hanya 9,56 Kbps. Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Protocol ini dapat mendukung 1 kanal data asinkron, 3 kanal suara sinkron simultan atau 1 kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung 1 kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.
Tipe- tipe packet switching
>>> Virtual
circuit eksternal dan internal
- Virtual Circuit pada dasarnya adalah suatu hubungan secara logik yang dibentuk untuk menyambungkan dua stasiun. Paket dilabelkan dengan nomor sirkit maya dan nomor urut. Paket dikirimkan dan datang secara berurutan.
- Secara internal rangkaian maya ini bisa digambarkan sebagai suatu jalur yang sudah disusun untuk berhubungan antara satu stasiun dengan stasiun yang lain. Semua paket dengan asal dan tujuan yang sama akan melewati jalur yang sama sehingga akan samapi ke stasiun yang dituju sesuai dengan urutan pada saat pengiriman (FIFO).
>>> Datagram eksternal dan internal
Dalam bentuk datagram, setiap paket dikirimkan secara independen. Setiap paket diberi label alamat tujuan. Berbeda dengan sirkit maya, datagram memungkinkan paket yang diterima berbeda urutan dengan urutan saat paket tersebut dikirim. Gambar 5.5 berikut ini akan membantu memperjelas ilustrasi.
Sangat dimungkinkan untuk menggabungkan antara keempat konfigurasi tersebut menjadi beberapa kemungkinan berikut.
· Virtual Circuit eksternal, virtual circuit internal
· Virtual Circuit eksternal, Datagram internal
· Datagram eksternal, datagram internal
· Datagram eksternal, virtual circuit internal
- Virtual Circuit pada dasarnya adalah suatu hubungan secara logik yang dibentuk untuk menyambungkan dua stasiun. Paket dilabelkan dengan nomor sirkit maya dan nomor urut. Paket dikirimkan dan datang secara berurutan.
- Secara internal rangkaian maya ini bisa digambarkan sebagai suatu jalur yang sudah disusun untuk berhubungan antara satu stasiun dengan stasiun yang lain. Semua paket dengan asal dan tujuan yang sama akan melewati jalur yang sama sehingga akan samapi ke stasiun yang dituju sesuai dengan urutan pada saat pengiriman (FIFO).
>>> Datagram eksternal dan internal
Dalam bentuk datagram, setiap paket dikirimkan secara independen. Setiap paket diberi label alamat tujuan. Berbeda dengan sirkit maya, datagram memungkinkan paket yang diterima berbeda urutan dengan urutan saat paket tersebut dikirim. Gambar 5.5 berikut ini akan membantu memperjelas ilustrasi.
Sangat dimungkinkan untuk menggabungkan antara keempat konfigurasi tersebut menjadi beberapa kemungkinan berikut.
· Virtual Circuit eksternal, virtual circuit internal
· Virtual Circuit eksternal, Datagram internal
· Datagram eksternal, datagram internal
· Datagram eksternal, virtual circuit internal
3.
CIRCUIT
SWITCHING
Dalam
dunia telekomunikasi, jaringan circuit switching adalah
jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated diantara nodes
dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit
yang dedicatedtidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai
sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada
komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal
tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat
dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yangidle.
Untuk call setup dan
pengendalian (dan keperluan administratif lainnya) dapat digunakan sebuah
kanal pensinyalan yang dedicated dari nodeterakhir
ke jaringan.ISDN adalah salah satu layanan yang
menggunakan sebuah kanal pensinyalan terpisah.Plain Old Telephone Service (POTS) tidak memakai pendekatan ini.
Sebuah metoda untuk
membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan
memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya
untuk links antartelephone exchanges yang menggunakan
CCS7 untuk komunikasi call setup dan
informasi kontrol dan menggunakan TDM
untuk transportasi data di sirkuit
tersebut.
Sistem telepon zaman
dahulu merupakan contoh penggunaan circuit switching. Pelanggan
meminta operator untuk menghubungkan mereka dengan pelanggan lain, yang mungkin
berada pada yang sama, atau melalui sebuah inter-exchange link dan
operator lain. Dimanapun posisi para pelanggan ini, tetap terbentuk sebuah
koneksi antar telepon kedua pelanggan selama hubungan telepon berlangsung.
Kawat tembaga yang sedang digunakan untuk koneksi ini tidak dapat digunakan
untuk hubungan telepon lain, walaupun para pelanggan ini tidak sedang berbicara
dan jalur ini dalam kondisi tidak digunakan (silent).
Akhir-akhir ini sudah dapat dilakukan multiplexing terhadap berbagai koneksi yang
terdapat pada sebuah konduktor, namun demikian tetap saja setiap kanal pada
link yang mengalami multiplexingselalu berada pada salah satu dari
dua kondisi ini :dedicated pada sebuah koneksi telepon, atau dalam
keadaan idle. Circuit switchingmungkin relatif tidak
efisien karena kapasitas jaringan bisa dihabiskan pada koneksi yang sudah
dibuat tapi tidak terus digunakan (walaupun hanya sebentar). Disisi lain,
keuntungannya adalah cepatnya membuat koneksi baru, dan koneksi ini bisa
digunakan dengan leluasa selama dibutuhkan.
0 Comments