Pengertian Videografi
10 Macam Format Video yang Paling Populer Saat Ini
Mungkin kamu sudah tahu, smartphone yang kamu pegang saat ini bisa memutar beragam format video. Coba sebut apa saja format video yang kamu tahu? Adakah di antaranya MP4, MKV, AVI, dan WMV?
Ya, semuanya benar. Kalau dihitung-hitung, format video yang ada di dunia saat ini sudah mencapai 30, cukup banyak ya. Padahal saat media perekaman video digital pertama, Sony D1 (1986), muncul di dunia, hanya ada satu format. Pertanyaan pun akan muncul dalam benakmu, mengapa ada beragam format video?
Pertanyaan ini tidak bisa seketika dijawab. Untuk mengetahuinya, mari sedikit berbalik ke masa lalu. Kira-kira 40 tahun lalu, ketika orang-orang menonton video dengan cara sama. Kalau tidak lewat televisi ya lewat proyektor.
Sekarang, orang bisa menonton video dari berbagai macam perangkat. Televisi, smartphone, laptop, hingga home theater yang mendukung resolusi 4K. Menariknya, seluruh perangkat bisa menyajikan video dengan kualitas terbaik, sesuai dengan perangkat yang dipakai.
Hal tersebut bisa terjadi karena video telah mengalami proses melalui semacam sistem algoritma yang disebut codec (compressor-decompressor). Codec bertugas mengompres ukuran file dan mengembalikannya saat ditampilkan ke layar. Dalam satu video ada dua codec yang bekerja, satu menangani file suara dan yang lain menangani file gambar.
Dua codec tersebut lantas diikat ke dalam suatu wadah (container) sehingga bisa menjadi video yang utuh. Nah, wadah itulah yang disebut dengan format. Sebagaimana container, codec juga memiliki macam yang banyak. Akan tetapi, tidak semua codec bisa diikat ke dalam satu wadah atau format. Semua tergantung dari si format, apakah bisa ‘membawa’ codec dari jenis tertentu atau banyak jenis.
1. MP4
Di dalam aliansi itu terdapat berbagai ilmuwan dan pengusaha lintas negara. Pencetus aliansi itu adalah Hiroshi Yasuda (Profesor di Universitas Tokyo) dan insinyur asal Italia, Leonardo Chiarglione. Kembali ke MP4, bisa dibilang format video ini adalah yang paling populer digunakan saat ini. Seluruh video yang direkam dengan smartphone android saat ini menghasilkan format .mp4.
Kelebihan MP4 adalah, format video ini bisa disetel di banyak aplikasi pemutar video. Kualitasnya video yang dihasilkan juga cukup bagus, dengan ukuran file relatif kecil. Bahkan, toko musik iTunes menggunakannya sebagai standar.
Meski begitu, MP4 tidak luput dari kekurangan. Salah satunya yakni karena format ini sangat populer, ada risiko penyalahgunaan distribusi (mudah dibajak). Video berformat MP4 juga lebih sulit untuk diedit dan dalam beberapa kasus mengalami penurunan kualitas karena kompresi yang terlalu tinggi.
2. MKV
Format MKV sifatnya open-source, artinya gratis digunakan oleh siapa pun dan dikembangkan secara sukarela. Di awal kemunculannya, MKV menjadi kompetitor format lain seperti MP4 dan AVI. Namun, pada 2014, Microsoft sudah mengumumkan bahwa Windows 10 bakal mendukung format MKV.
Kelebihannya dari format yang satu ini adalah mendukung banyak codec karena sifatnya yang open-source. Sementara kekurangannya adalah ukuran file-nya relatif besar akibat dukungannya terhadap macam-macam codec. Prosesnya pun lebih rumit menurut Institut Politeknik Negeri Virginia .
4. WMV
Video animasi disebut cocok jika dikemas dengan format yang satu ini. Hanya saja, dukungan yang diberikan untuk WMV terbilang jarang. Saat ini hanya YouTube dan perangkat berbasis windows saja yang memberi dukungan langsung. Beberapa pengguna seperti jurnalis juga mengeluhkan format ini karena adanya pembatasan copyrights yang biasanya disertakan dalam video.
5. AVI
Komputer bersistem operasi Windows dan Mac pun bisa menyetel format video ini tanpa menginstal software apa pun. Hanya saja karena cukup jadul, format ini punya berbagai keterbatasan. Misalnya, AVI tidak bisa menyebut spesifikasi rasio dalam sebuah video.
Hal itu membuat beberapa pemutar video versi lama tidak bisa dengan tepat menampilkan video sesuai dengan rasio aslinya. Meski begitu, pengaturan secara manual bisa untuk mengatasi masalah itu.
5. MOV
Orang-orang yang baru belajar mengedit video pun terbantu dengan format MOV. Software editing video populer seperti Adobe Premiere dan Final Cut bahkan mendukung format yang satu ini. Adapun MOV masih bersaudara dengan format MP4 karena mendukung codec yang sama, MPEG-4.
Di sisi lain, tidak semua perangkat mampu memutar format MOV. Pemutar video yang mendukung secara langsung format ini hanyalah QuickTime Media Player. Sehingga, jika kamu tidak punya pemutar tersebut, kamu mesti mengonversi video MOV ke format lain. Kekurangan lain dari format ini adalah risiko penurunan kualitas video karena pemampatan ukurannya besar.
6. FLV
Format FLV pun kian populer bagi mereka yang ingin meng-embed video di websitenya. Kenyataan ini terjadi sekitar pertengahan hingga akhir dekade 2000-an. Hanya, Apple terang-terangan tidak mendukung seluruh plug-in (baik animasi atau pun video) yang berbasis Flash, untuk browser mereka di produk iPhone dan iPad.
Apple mengklaim Flash membuat pengalaman berselancar jadi lebih lamban dan baterai jadi boros. Format video ini akhirnya makin ditinggalkan. Lebih-lebih setelah HTML5 menjadi standar baru dalam membangun sebuah website. Adobe akhirnya memensiunkan Flash untuk selama-lamanya, awal tahun ini.
7. 3GP
Karena ukuran yang menyusut secara drastis, kualitas dari video berformat 3Gp juga tidak terlalu baik. Coba saja menyetelnya di laptop atau komputer. Sudah dipastikan gambarnya akan 'patah-patah' dan pecah. Adapun format file 3GP diperkenalkan oleh The 3rd Generation Partnership Project (3GPP), organisasi yang dibentuk pada 1998.
8. WEBM
Google mendorong agar WebM menjadi format video default kepada pengembang web, seturut makin jamaknya penggunaan HTML5 yang menggantikan Flash. Salah satu kelebihan format WebM adalah kualitas video yang terjaga, kendati seorang pengguna mengakses internet dengan komputer jadul.
Selain itu, meski ditujukan untuk streaming, video berformat WebM juga ramah buat mereka yang masih ingin melakukan editing. Di sisi lain, masih belum banyak pihak yang secara langsung memberi dukungan. Tercatat hanya browser seperti Google Chrome, Opera, dan Mozilla Firefox yang bisa menyetel video WebM tanpa tambahan aplikasi apa pun. Perangkat portable yang bisa memutar video dengan format ini juga masih sedikit.
9. MPG
Ya, di dalamnya ada video berformat MPG. Kadang-kadang, orang menemuinya dengan format DAT (.dat). Nama yang terakhir disebut ditujukan khusus buat pengguna VCD player. Keunggulan dari format ini adalah kemampuan replikasi yang sama dengan kualitas aslinya. Selain itu, file audio yang ada di dalamnya, MP3, juga punya kualitas oke dan masih digunakan sampai sekarang.
Beberapa kekurangan dari MPG yakni sebuah perangkat memerlukan software khusus untuk bisa mengubahnya. Hal ini wajar karena MPG awalnya ditujukan buat VCD player. Kemudian, video dengan format MPG bentuknya sudah sangat mampat, sehingga tak direkomendasikan untuk diedit. Kasus lain yang ditemui adalah perlunya waktu lama untuk membuka jika file berukuran besar.
10. AVCHD
Video yang dihasilkan dari format ini mendukung hingga resolusi Full HD. Karena itu, banyak videografer profesional yang suka dengan hasilnya. Selain itu, AVCHD juga mendukung video tiga dimensi. Walau begitu, AVCHD belum bisa mengalahkan popularitas MP4.
Kekurangan selanjutnya adalah format video ini belum mendukung resolusi 4K. Kemudian, beberapa software editing perlu waktu lebih untuk menangani video AVCHD. Alias tidak secepat ketika memproses video dengan format lain, menurut situs rev.com.
0 Comments